Gerakan Jantung Sehat Bersama Nutrive Benecol Indonesia
Kerjaan sehari-hari yang kebanyakan di depan laptop dan hp, waktu santai biasanya ke coffee shop. Akhir pekan sering kali dihabisin buat cobain resto atau cafe baru, rasanya kurang gerak banget. Memang sekarang jarang olahraga sih, dan kurang gerak malah jadi pegel badan. Kalau soal makanan, rasanya apapun aku suka dan gak ada pantangan, sebisa mungkin harus makan sayur, dan lebih banyak minum air putih. Tapi sepertinya itu aja gak cukup, karena selain faktor makanan yang dijaga, olahraga juga harus, dan istirahat yang berkualitas pastinya.
Menurut Badan Penelitian dan Pengembangan Kesehatan, Kementrian Kesehatan RI tahun 2013, 42% atau hampir separuh penduduk yang masuk dalam kelompok usia di atas 10 tahun, berperilaku sedentari, atau 1 dari 4 penduduk kita menerapkan perilaku sedentari minimal 6 jam setiap harinya. Gaya hidup sedentari adalah pola perilaku manusia yang minim aktivitas atau gerakan fisik. Umumnya yang menjalani gaya hidup ini adalah para pekerja kantoran yang banyak bekerja di balik meja dan perjalanan menuju kantor pun dilakukan dengan menggunakan kendaraan umum atau pribadi yang artinya waktu perjalanan dihabiskan dengan duduk. Gaya hidup sedentari merupakan faktor risiko utama penyakit kardiovaskuler, diabetes, dan kanker. Sementara olahraga terbukti mampu mengendalikan berat badan, tekanan darah, meredakan peradangan, meningkatkan kesehatan pembuluh darah secara keseluruhan, dan meningkatkan HDL.
Menurut Badan Penelitian dan Pengembangan Kesehatan, Kementrian Kesehatan RI tahun 2013, 42% atau hampir separuh penduduk yang masuk dalam kelompok usia di atas 10 tahun, berperilaku sedentari, atau 1 dari 4 penduduk kita menerapkan perilaku sedentari minimal 6 jam setiap harinya. Gaya hidup sedentari adalah pola perilaku manusia yang minim aktivitas atau gerakan fisik. Umumnya yang menjalani gaya hidup ini adalah para pekerja kantoran yang banyak bekerja di balik meja dan perjalanan menuju kantor pun dilakukan dengan menggunakan kendaraan umum atau pribadi yang artinya waktu perjalanan dihabiskan dengan duduk. Gaya hidup sedentari merupakan faktor risiko utama penyakit kardiovaskuler, diabetes, dan kanker. Sementara olahraga terbukti mampu mengendalikan berat badan, tekanan darah, meredakan peradangan, meningkatkan kesehatan pembuluh darah secara keseluruhan, dan meningkatkan HDL.
Beberapa waktu lalu aku berkesempatan menghadiri acara Gerakan Jantung Sehat bersama Nutrive Benecol Indonesia pada hari Sabtu, 21 Oktober 2017 di The Hall, di The Hall Senayan City. Dalam acara tersebut peserta dapat memperoleh informasi kesehatan dari dokter terpercaya, cek jantung koroner, cek kolesterol, sampai mengikuti demo masak sehat. Dalam kesempatan tersebut, yang paling berkesan buatku adalah waktu mendengar cerita dari seseorang yang berhasil pulih setelah terkena serangan jantung. Ternyata banyak hal yang bisa menyebabkan serangan jantung, seperti gaya hidup tidak sehat yang berujung pada kolesterol tinggi. Tingkat stress seseorang juga ternyata dapat berdampak negatif terhadap kesehatan jantung. Serangan jantung dapat terjadi kapanpun dan pada siapapun tua ataupun muda.
Dalam acara ini selain bisa cek kolesterol, konsultasi dengan dokter, dan ada healthy cooking show juga. Hasil cek kolesterol masih normal tapi... tetap harus ingat untuk lebih menjaga asupan sehari-hari apalagi kerjaan yang menuntut selalu mencoba makanan baru, yang pasti mulai sekarang mau aktif olahraga lagi.
Gerakan Jantung Sehat: Indonesia Tangkal Kolesterol mengajak masayarakat Indonesia untuk lebih menyadari risiko jantung koroner, dapat mengenal menurunkan dan mengontrol kolesterol dengan gaya hidup TANGKAL yaitu:
Dalam acara ini selain bisa cek kolesterol, konsultasi dengan dokter, dan ada healthy cooking show juga. Hasil cek kolesterol masih normal tapi... tetap harus ingat untuk lebih menjaga asupan sehari-hari apalagi kerjaan yang menuntut selalu mencoba makanan baru, yang pasti mulai sekarang mau aktif olahraga lagi.
Gerakan Jantung Sehat: Indonesia Tangkal Kolesterol mengajak masayarakat Indonesia untuk lebih menyadari risiko jantung koroner, dapat mengenal menurunkan dan mengontrol kolesterol dengan gaya hidup TANGKAL yaitu:
- Teratur periksa kolesterol
- Awasi asupan dan pola makan
- Nikmati hidup tanpa rokok dan minuman beralkohol
- Giat berolahraga dengan senam B-FIT
- Kendalikan berat badan dan hindari stress
- Awasi tekanan darah
- Lengkapi dengan Nutrive Benecol 2x sehari
Nutrive Benecol telah diakui dapat membantu menurunkan kolesterol dan risiko penyakit jantung koroner karena kandungan Plant Stanol Ester yang merupakan senyawa dari tumbuhan yang menyerupai kolesterol sehingga mampu menggantikan kolesterol dalam proses penyerapan di usus. Kesamaan molekul antara Plant Stanol Ester dan kolesterol membuat proses penyerapan kolesterol di usus berkurang karena tergantikan oleh Plant Stanol Ester.
Ada dua jenis produk utama dari Nutrive Benecol yaitu berupa minuman dan sereal. Masing-masing produk memiliki berbagai varian rasa agar dapat tetap disesuaikan selera dan tidak bosan. Sudah beberapa lama mendengar dan melihat Nutrive Benecol di pasaran tapi baru kali ini berkesempatan mencoba langsung. Kesan pertama, rasanya enak, paling suka yang Lychee. Karena seringnya mencoba berbagai makanan, sering kali pola makan terganggu, walaupun biasanya tetap diusahakan untuk mengkonsumsi sayuran hijau dan mengutamakan minum air putih. Nah selama satu minggu, aku coba untuk menambahkan Nutrive Benecol dalam konsumsi sehari-sehari, mungkin tidak signifikan tapi dapat dirasakan badan terasa lebih fit dalam menjalani aktivitas, yang pasti akan aku teruskan disertai olahraga juga.
Info lebih lengkap tentang produk bisa kamu dapatkan di website dan social media Nutrive Benecol:
Website www.nutrivebenecol.com
Facebook : www.facebook.com/NutriveBenecolIndonesia/
Twitter : @NutriveBenecol
Instagram : @nutrivebenecol_id
Comments
Post a Comment